Rabu, 21 Mei 2008

ICT DALAM PEMBELAJARAN



PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi, di mana masyarakat di seluruh dunia bersifat futuristik dalam semua bidang, masyarakat pendidik khususnya seharusnya berkemampuan dalam berkomunikasi, mengakses informasi dan belajar menggunakan berbagai teknologi yang dapat diadaptasi dalam profesi pendidikan. Masyarakat seluruh dunia juga telah mulai menyadari kepentingan pendidikan dan senantiasa mencari jalan untuk meningkatkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran dalam semua bidang sistem pendidikan melalui ICT.

Dalam memaksimalkan potensi ICT dalam proses pengajaran dan pembelajaran, guru guru dan pihak sekolah sendiri menjadi elemen yang sangat kritis. Hal ini karena menjadi tanggungjawab pihak sekolah untuk memberi pendidikan kepada guru dan pelajar bagaimana untuk menerima ICT dan mampu menggunakan ICT dalam proses pengajaran dan pembelajaran .

Untuk tujuan ini, guru seharusnya mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengintegrasikan ICT secara efektif dalam lingkungan pengajaran dan pembelajaran. Jika ini tidak terjadi, pelajar tidak akan memahami pada gedung informasi yang tersedia dan tidak mempunyai kemampuan menggunakan ICT secara efektif dalam proses pembelajaran mandiri mereka.

GURU DAN ICT

Guru masa kini semakin berpengetahuan dan peka dengan persediaan menggunakan ICT dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Di negara maju , peningkatan pengintegrasian ICT dalam kelas telah ada dalam masa tiga puluh tahun yang lalu (Norton & Wiburg 2003). Komputer telah mengalami evolusi daripada mesin yang sangat kompleks dan memerlukan kemahiran yang sangat tinggi untuk pengoperasian menjadi suatu alat yang sangat mudah untuk dioperasi sehingga pelajar sekolah pun berkemahiran mengaplikasinya. Dalam masa yang sama, penggunaan ICT menjadi sangat luas, di mana semakin banyak software pendidikan terdapat di pasaran. Guru dan pelajar juga semakin mempunyai keyakinan dan berkemahiran dalam menggunakan teknologi. ICT juga telah mul beralih tempat dari laboratorium komputer, ke kelas , dan sekarang telah menular ke rumah- rumah.

Guru telah memberi respon yang sangat signifikan atas teknologi ini. Dalam eraglobalisasi ini ICT berkembang hebat, guru telah memfokuskan kepada dua bidang yang luas. Bidang yang pertama melibatkan ‘pembelajaran menggunakan teknologi’ (learning-to-use technology). Pendidik diberikan berbagai kursus untuk berbagai kemahiran tentang bagaimana menggunakan ICT dalam berbagai peringkat dari aspek pengurusan hal peribadi sehingga ke aspek profesional. Bidang yang kedua pula memfokus kepada penggunaan teknologi dalam proses pengajaran dan pembelajaran (using-to-learn) serta bagaimana menggunakan ICT secara efektif untuk memantapkan pengetahuan dan kemahiran asas dalam sesuatu mata pelajaran.

Dalam aktivitas penelitian , para pendidik telah memperoleh berbagai penemuan tentang ciri sekolah yang efektif. Hasil dari penelitian di Amerika Serikat, yang presentasikan oleh National Commission on Teaching and America’s Future (2003) melaporkan bahwa lingkungan pembelajaran yang efektif ialah lingkungan yang dirancang secara sistematik berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ciri pertama, sekolah yang efektif menggunakan pengetahuan, kemahiran, kepercayaan dan latar belakang setiap pelajar dan menaruh harapan yang tinggi.kepada pelajar tersebut. Sekolah ini mengamalkan pembelajaran berpusat pada pelajar. Ciri kedua ialah, pendidik di sekolah ini menggunakan alat penilaian yang di desain khusus untuk menilai pembelajaran seseorang pelajar, memberi respon yang terus menerus kepada pelajar dan data penilaian digunakan bagi menilai semula aktivitas pelajar. Sekolah ini juga memfokus kepada pengetahuan teras dari bidang penilaian tersebut dan mempunyai standards for mastery, serta menggunakan sumber-sumber daripada masyarakat setempat.

Sekolah seperti yang diterangkan ini tidak terwujud begitu saja. Mereka mepunyai leadership dan bertumpu kepada visi yang mantap dalam masyarakat. Pendidik di sekolah tersebut berkelayakan dan ini dapat digambarkan dengan content yang diajar dan pengetahuan tentang pedagogi yang releven dengan kandungan yang diajar. Dengan perkataan lain, guru tersebut tahu bagaimana menghasilkan lingkungan pembelajaran yang berpusatkan pelajar dan bagaimana untuk menarik minat pelajar mengambil bagian secara aktif dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Guru dan pelajar di sekolah ini mengintegrasikan teknologi modern dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Hasil penelitian di atas adalah sejalan dengan strategi keseluruhan UNESCO dalam mengintegrasi ICT dalam pendidikan guru (2003).

Tabel 1 Integrasi Teori, Pedagogi dan Teknologi dalam Pengajaran dan Pembelajaran

TEORI (ARAHAN)
PEDAGOGI (AKTIVITAS)
TEKNOLOGI (ALAT)
Teori Pembelajaran
Proses Instruksi
Teknologi Penilaian
Perbincangan Isu Pedagogi
Penilaian Sendiri i/Rekan
Sebaya
Browsing Internet
Buletin
Desktop Publishing

Media dan instruksi
Desain Instruksi
Teori Belajar
Desain Rancangan
Pengajaran
Komunikasi
Search Engine
Chat rooms

Sumber Pembelajaran
ICT dan Inovasi instruksi
Pencarian Informasi
Penghailan e-kerja
Software Persembahan
PowerPoint
E-mail
Word Processor



PEDAGOGI DAN ICT

Dalam proses pengajaran dan pembelajaran, pedagogi membawa maksud proses pengajaran dan pembelajaran yang melibatkan pengetahuan dari segi teori yang berkaitan dengan pendidikan dan kemahiran pedagogi (Glenn, 2003). Komponen teoritikal dan praktikal tentang pedagogi ditunjukkan dalam table , yang meliputi pengetahuan tentang teori pembelajaran dan desain , strategi pengukuran dan penilaian, serta perancangan dan desain rancangan pengajaran. Kemahiran dari segi pemilihan dan persembahan pengajaran sebenarnya boleh juga dimasukkan dalam pedagogi. Kecakapan ICT diberikan kepada guru dari mula alat ICT diperkenalkan kepada mereka. Pada saat ini, guru melalui proses pembelajaran mengenai ICT sama seperti pelajar mereka melaluinya di sekolah. Keterampilan ICT ini dikenal sebagai literasi ICT, yang meliputi pengetahuan mengenai konsep dan operasi ICT (Norton & Wiburg 2003). Aspek yang terkandung dalam literasi ICT termasuk Konsep Dasar ICT, Penggunaan Komputer dan Manajemen file , Word Prosesor , spreadsheet data base , Manajemen Dokumen dan Presentasi , serta Informasi dan Komunikasi.

Kolaborasi dan rangkaian juga adalah aspek yang dapat dimasukkan dalam pedagogi. Kekuatan ICT yang sebenarnya muncul dari konsep canggih berkomunikasi yang dapat menjangkau lebih dari empat dinding kelas dan dengan memastikan sumber informasi dari seluruh dunia dari ujung jari seseorang saja. Implikasi kepada guru saat mereka membimbing pelajar dalam proses kolaborasi dengan kelompok pelajar yang lain dan menggunakan rangkaian komputer dalam penelitian untuk menyelesaikan sesuatu tugas ialah guru bukan lagi bertindak sebagai sumber utama ilmu pengetahuan. Guru sebenarnya telah bertukar fungsi dari penyedia dan pemberi informasi dalam kelas menjadi pembimbing pelajar. Guru perlu memahami perubahan ini dan menerima paradigma ini dalam pendekatan pengajaran mereka.

PENGGUNAAN ICT DALAM PENDIDIKAN GURU

Reformasi pendidikan diluncurkan dengan maksud untuk menyesuaikan bidang pendidikan dengan perubahan yang melanda bidang sosioekonomi dan dikaitkan dengan perkembangan sains dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi (ICT). ICT atau teknologi Informasi dan komunikasi boleh dikaitkan dengan berbagait eknologi yang digunakan untuk mengakses, mengumpulkan , memanipulasi dan mempersembahkan atau berkomunikasi mengenai informasi. Teknologi yang dimaksudkan termasuk peralatan (seperti komputer, dan peranti lain), aplikasi Software dan rangkaian (sebagai contoh Internet, infrastruktur jaringan setempat (local networking infrastructure) dan Teleconverence).
Menurut Yelland (2003), prinsip asas dalam penggunaan komputer secara efektif dalam pembelajaran meliputi integrasi kurikulum, pembelajaran berkelanjutan, empowerment, pengaksesan informasi yang seksama, lingkungan yang mendukung, pendidikan guru (dan pengelolaan sumber).
Menurut hasil penelitian UNESCO Information Programmes and Services 2003, yang meliputi kajian di Australia, Singapore dan Republic Korea, terdapat tiga program latihan dalam pendidikan guru yang melibatkan penggunaan ICT seperti berikut:
I. Literasi Dasar komputer
Program level pertama ini meliputi topik berikut:
• Bagian dan fungsi komputer
• Sistem pengoperasian komputer
• Aplikasi Software umum seperti Microsoft Office, yang tidak semestinya berhubungan dengan proses pengajaran dan pembelajaran

II. Penggunaan peralatan dan Software ICT dalam aktivitas pengajaran dan pembelajaran Dalam program level kedua ini kandungan adalah lebih kurang sama dengan program level pertama tetapi materinya adalah lebih kepada aplikasi ICT dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Materi dalam program II ini meliputi hal –hal berikut berikut:
• Penggunaan Spreadsheet untuk menghasilkan senarai penilaian pelajar dan penyimpanan rekord pelajar.
• Penggunaan Software Presentasi untuk berbagai kegunaan dalam bidang kurikulum.
• Penggunaan perisian publishing bagi menghasilkan buletin guru dan pelajar.
• Penggunaan WebQuest, iaitu satu platform yang digunakan bagi aktivitas penyelesaian masalah berbasis web.

III. Penggunaan ICT berasaskan pedagogi, integrasi penggunaan ICT dalam mata pelajaran, pengajaran dan administrasi kelas dan kolaborasi pengajaran dan pembelajaran berbasis online .
Dalam program aras ketiga ini pula pengintegrasian ICT dalam kurikulum adalah lebih mantap dan meliputi topik berikut:
• Integrasi ICT dalam pengajaran bagi mata pelajaran yang spesifik seperti sains, matematik, ilmu sosial, bahasa, seni dan sastera;
• Penggunaan peralatan komunikasi online seperti e-mail untuk mengambil bagian dalam proyek kolaborasi online atau penggunaan Internet untuk menjalankan penelitian
• Menghubungkan sekolah dengan masyarakat setempat melalui perbincangan online dengan menggunakan e-group.

Hasil dapatan dalam satu penelitian yang dijalankan di East China Normal Universiti, China menyatkan bahwa pembangunan program pendidikan di kalangan guru yang memfokuskan kepada penggunaan ICT adalah sangat mantap dengan terwujudnya integrasi teori pembelajaran, praktek pedagogi dan teknologi. Pendekatan integrasi kurikulum dipaparkan dalam tabel 1 Menurut kajian tersebut, perkara asas dalam mengintegrasi pendekatan kurikulum ialah, pertama integrasi latihan ICT dalam kampus, kedua, integrasi pembelajaran secara teori dengan praktek pedagogi, dan yang ketiga, mengintegrasi aktivitas hands-on dan aktivitas minds-on, iaitu aktivitas yang melibatkan konsep belajar sambil berbuat, yang melibatkan kombinasi aktivitas mental seperti penilaian rekan sebaya dan refleksi-mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Glenn, A. 2002. Emergence of Technology Standards for Preservice Teachers Education.NorthCentral Regional Educational Laboratory: NCREL’s Educational TechnologyResources.

National Commission on Teaching and America’s Future. (2003). Organizing Schools forTeaching and Learning Success. Washington, D.C.,pp. 16-18.

Norton, P. & Wiburg, K.M. 2003. Teaching with Technology: Designing Opportunities to Learn. Canada: Thomson Wadsworth.

Sharp, V. P. 2005. Computer Education for Teachers: Integrating Technology into ClassroomTeaching, Fifth Edition. Boston: McGraw-Hill.

UNESCO Information Programmes and Services. 2003. Teacher Training on ICT in Education in Asia and Pacific: Overview from Selected Countries. UNESCO, Bangkok.

Yelland, N. 2003. Concept Paper: Presentation to Experts’ Meeting on Teachers/Facilitators Training in Technology-Pedagogy Integration, Bangkok, Thailand.

http://ikc.vip.net.id/penulis/penulis-alex.php Maret 2008.